PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Neraka
adalah tempat yang paling mengerikan. Begitu mengerikannya neraka, sampai
Rosulallah SAW pingsan ketika mendengar jibril menyebut nama-nama neraka.
Secara garis besar, neraka di gambarkan sebagai tempat yang penuh penderitaan
dan kesengsaraan.
Untuk
itulah kami mencoba untuk menjabarkan tentang apa saja isi dari neraka itu.
Semoga makalah kami bisa bermanfaat dan menjadi sumber referensi untuk orang
banyak kelak di kemudia hari.
2.
TUJUAN UMUM
a. Mengetahui
pengertian neraka
b.
Mengetahui siapa saja manusia calon
penghuni neraka
c.
Mengetahui tingkatan-tingkatan neraka
3.
TUJUAN KHUSUS
a.
Memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam
PEMBAHASAN
1.
Neraka
Neraka
dalam terminologi al-Quran memiliki beberapa pengertian, di antaranya: 1) Alam
akhirat tempat penyiksaan untuk orang berdosa, 2) Sial, dan 3) Keadaan atau
tempat menyengsarakan, penyakit parah, dan kemiskinan.
Dalam
terminologi al-Quran, kata neraka disebut naar, yang berarti api yang
menyala.Secara istilah, neraka berarti tempat balasan berupa siksaan bagi orang
yang berbuat dosa dan kesalahan.
Neraka
adalah tempat penyiksaan dimana bentuk hukumannya yang paling sangat menyiksa
digambarkan sebagai api. Nama-nama neraka yang digunakan di dalam al-Quran : al-Naar
(api), jahannam, al-Jahim (yang membakar), al-Sa’ir
(jilatanapi), al-Saqar (api yang menghanguskan), al-Hawiyah
(jurang), al-Huthamah (api yang meremukkan).
Untuk
lebih jelasnya, penulis akan mengemukakan kata-kata yang merujuk pada
penyebutan kata neraka dalam al-Quran, yaitu :
1.
Naar
adalah api yang panas sekali atau
api yang dijadikan jin darinya. Adapun ayat-ayat yang menggunakan kata naar ditemukan sebanyak 194 kali
2.
Jahannam, yang memiliki arti sumur yang
dalam. Kata jahannam dalam al-Quran disebutkan sebanyak 77 kali.
3.
Kata
lazha berarti menyala-nyala, lidahapi, nama untuk neraka. Disebutkan
sebanyak 2 kali dalam al-Quran. Yaitu dalam Qs. al-Ma’arij (70) : 15 dan
al-Lail (92) : 14.
4.
Istilah Huthamah,
yang merujuk kepada makna neraka disebutkan sebanyak 2 kali dalam al-Quran,
yaitu QS al-Humazah (104) : 4-5. Sedangkan kata yang memiliki akar kata
huthamah disebutkan 6 kali, selain dari QS al-Humazah (104) : 4-5, semuanya
bermakna hancur. Huthamah adalah
memecahkan atau meremukkan sesuatu, seperti terdapat dalam Qs. An-Naml (27) :
18, yaitu “agar tidak terinjak oleh Sulaiman dan tentaranya”.
5.
Kata
Sa’ir memiliki arti kayu api yang menyala-nyala, disebutkan sebanyak 19
kali dalam al-Quran.
6.
Kata
neraka yang menggunakan istilah saqar, dalam al-Quran disebutkan sebanyak
4 kali. Adapun artinya adalah dari kerasnya cahaya matahari.
7.
Kata
Jahim memiliki arti api yang menyala-nyala, tempat yang amat panas dan ditemukan
sebanyak 26 kali dalam al-Quran.
8.
Kata
Hawiah berarti jatuh dari atas kebawah. Disebutkan 1 kali dalam
al-Quran. Sedangkan kata yang menunjuk akar katanya (hawa),
disebutkansebanyak 38 kali.
Berdasarkan
pengertian neraka dalamTerminologi al-Quran tersebut, tampak bahwa semua kata
memilikiarti yang sama, yaitu neraka mengandung arti api dan panas yang
menyala-nyala atau bergejolak dan dapat meremukkan. Pengertian ini menunjukkan bahwa
tempat yang disebutkan sebagai neraka adalah tempat dan keadaan yang tidak menyenangkan.
An Naar (neraka) memiliki area yang
amat luas yang daya tampungnya tidak akan penuh meskipun dimasuki oleh
orang–orang durhaka sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat. Allah Subhanahuwata’ala
berfirman (artinya): “Pada hari itu Kami bertanya kepada Jahannam: “Apakah
kamu sudah penuh?” Jahannam menjawab: “Masihkah ada tambahan?”
(Qoof: 30)
Ayat
di atas menggambarkan betapa luas dan besarnya Jahannam itu. Meskipun
Jahannam dilempari dari seluruh jin dan manusia (yang durhaka) dari masa nabi
Adam sampai hari kiamat nanti, namun belum bias memenuhinya.
Rasulullah Shalallahu
‘alaihiwasallam menggambarkan tentang dalamnya An Naar dalam sebuah hadits
dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami
pernah bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihiwasallam, tiba-tiba kami
mendengar sesuatu yang jatuh, lalu beliaubersabda: “Tahukah kalian apakah
itu?” Kami (para sahabat) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Kemudian beliau shalallahu ‘alaihiwasallam bersabda:
“Ini adalah sebuah batu yang
dilemparkan dari atas An Naar sejak tujuh puluh tahun yang lalu, sekarang
batu itu baru sampai di dasarnya.” (HR. Muslim)
2.
Calon-calon penghuni neraka
Di antara
rincian detil yang pernah beliau ungkapkan adalahciri-ciri calon penghuni
neraka. Dalam sebuah hadits panjang yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari ‘Iyadh
bin Himar al-Mujasyi’ie, diantaranya beliau menyebutkan sifat lima golongan
yang kelak akan menjadi penghuni neraka.
Mari kita teliti satu per satu, semoga kita bias mengintrospeksi diri dan
menghindarinya.
Pertama,
orang lemah yang tidak berakal.Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim,
yang dimaksud adalah orang yang tidak memiliki akal yang bias mencegahnya dari
segala sesuatu yang tidak pantas.Dalam Mirqatul Mafatih, Mulla ‘Ali Al-Qari
menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak punya keinginan selain
memenuhi isi perutnya dengan segala cara, tidak perduli halal maupun haram.
Keinginan terbesar mereka tidak pernah beranjak naik dari tingkatan hewani ini,
baik dalam urusan agama maupun duniawinya. Perkara ini senada dengan firman Allah:
ذَلِكَمَبْلَغُهُممِّنَالْعِلْمِإِنَّرَبَّكَهُوَأَعْلَمُبِمَنضَلَّعَنسَبِيلِهِوَهُوَأَعْلَمُبِمَنِاهْتَدَى
“Maka berpalinglah engkau (hai
Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan dia tidak
mengingini kecuali kehidupan duniawi. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Diapulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
(QS. an-Najm: 30).
Kedua,
pengkhianat.Teks haditsnya menjelaskan bahwa orang ini memang tidak tampak
nyata sifat khianatnya, namun dia punya keinginan kearah sana. Jika ada
kesempatan, meskipun sangatkecil, niscaya dia akan berkhianat juga.
Na’udzubillah. Oleh karenanya, Rasulullah pernah menyatakan bahwa satu diantara
tiga tanda orang munafik adalah suka berkhianat. Allah juga pernah menyinggung
sifat orang semacam ini dalam firman-Nya:
وَلاَتُجَادِلْعَنِالَّذِينَيَخْتَانُونَأَنفُسَهُمْإِنَّاللّهَلاَيُحِبُّمَنكَانَخَوَّاناًأَثِيماً
يَسْتَخْفُونَمِنَالنَّاسِوَلاَيَسْتَخْفُونَمِنَاللّهِوَهُوَمَعَهُمْإِذْيُبَيِّتُونَمَالاَيَرْضَىمِنَالْقَوْلِوَكَانَاللّهُبِمَايَعْمَلُونَمُحِيطاً
يَسْتَخْفُونَمِنَالنَّاسِوَلاَيَسْتَخْفُونَمِنَاللّهِوَهُوَمَعَهُمْإِذْيُبَيِّتُونَمَالاَيَرْضَىمِنَالْقَوْلِوَكَانَاللّهُبِمَايَعْمَلُونَمُحِيطاً
“Dan
janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang
mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa. Mereka bisa bersembunyi dari manusia,
tetapi mereka tidak bisa bersembunyi dari Allah, dan Allah
beserta mereka ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah
tidak ridhai.Dan adalah Allah MahaMeliputi (ilmu-Nya) terhadapapa yang
merekakerjakan.” (QS. An-Nisa': 107-108).
Ketiga, penipu. Dalam hadits itu
disebutkan: “Seseorang yang tidak memasuki waktu pagi maupun sore melainkan ia
pasti menipumu, baik dalam urusan hartamu maupun keluargamu.” Tidak salah lagi,
orang ini pasti penipu tulen, tembus dari permukaan kulit sampai tulang
sungsumnya! Bayangkan, tidak pagi tidak sore, pekerjaannya melulu hanya menipu,
menipu, dan menipu, dalam segala hal.Adakah kebaikan yang bias diharapkan
darinya? Apakah Allah bersedia mengasihi dan menghindarkan orang semacam ini
dari neraka?
Keempat, pembohong atau orang
pelit.Sebagian riwayat menyebut “pembohong”, sedangkan riwayat lainnya menyitir
“orang pelit”.Mana pun dari keduanya yang tepat, sama saja buruknya. Dikatakan
dalam sebuahhadits: “Ada tiga hal yang membuat (seseorang) binasa, yaitu sifat
pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diperturutkan, dan ketakjubannya pada diri
sendiri.” (Riwayat al-Bazzardan al-Baihaqi, dengan sanad hasan
li-ghairihi).Adapun tentang berbohong, kita sudah diberitahu bahwa ia adalah
satu diantara tiga cirri kemunafikan. Padahal, Allah telah menyatakan bahwa
orang munafik kelak akan berada di kerak neraka, yakni yang paling dahsyat siksaannya
(QS. an-Nisa’: 145). Na’udzubillah.
Kelima, orang yang berakhlak buruk dan
banyak berkata/berbuat keji. Tidak sedikit ayat atau hadits yang menganjurkan akhlak
terpuji, dan sebaliknya melarang dari akhlak tercela. Bentuknya bias bermacam-macam,
karena memang variasinya pun sangat luas.Maka, ketika menggambarkan sifat-sifat
Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam,
Anas bin Malik berkata, “Beliau bukanlah orang yang suka mencaci, bukan orang
yang suka berkata/berbuat kotor, dan bukan pula orang yang suka melaknat.” (RiwayatBukhari).
Diceritakan pula bahwa ada seseorang yang mencela Usamah bin Zaid dengan celaan
yang sangat buruk. Ketika itu lah Usamah berkata, “Sungguh engkau telah menyakitiku.
Sungguh aku telah mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihiwasallam bersabda bahwasannya Allah membenci orang yang keji dan suka
berkata/berbuat keji.Dan sungguh, engkau ini orang yang keji dan suka berkata/berbuatkeji.”(Riwayat
Ahmad danIbnu Hibban. Hadits hasan).
Bila logikanya kita balik, kelima sifat
diatas bias diperjelas oleh hadits yang diceritakan oleh Abu Hurairah: bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihiwasallam pernah ditanya
tentang apa yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga? Beliau menjawab,
“Ketakwaan dan akhlak yang baik.”(Riwayat al-Hakim.Menurut adz-Dzahabi: hadits shahih).
Maksudnya, kelima sifat diatas seluruhnya merupakan kebalikan dari ketakwaan dan
akhlak mulia, yaitu: tidak berpegang pada nilai-nilai kebajikan, suka menipu,
gemar berkhianat, pembohong, pelit, dan banyak berbuat keji.
3.
Tingkatan-tingkatan neraka
Neraka itu mempunyai 7 pintu dan
masing-masing pintu dibagi-bagi untuk laki-laki dan perempuan.Rasulullah bertanya; “Apakah pintu-pintu itu seperti
pintu kami?” Jibril menjawab; “Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yang
satu berada dibawah pintu yang lain. Jarak pintu yang satu dengan pintu yang
lain sejauh perjalan 70 tahun. Pintu yang dibawahnya lebih panas 70 x lipat
dari pintu yang diatasnya."
"Musuh-musuh Allah diseret
kesana dan jika mereka sampai di pintu itu, malaikat Zabaniyah menyambut mereka
dengan membawa rantai dan belenggu.Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan
keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan lehernya, dan
tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu.Setiap orang
yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas
diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali
mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka
dikembalikan ke dalam neraka."
Rasulullah bertanya, "Siapakah
penghuni masing-masing pintu itu?"Jibril menjawab, "Pintu yang
paling bawah namanya Hawiyah. Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu
neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan.Pintu
neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga
keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah.
Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).
Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).
Pintu kedua namanya Jahim.
Yakni pintu neraka tingkatan ke 6.Tingkatan neraka ini di atasnya neraka
Hawiyyah.Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan
Allah. Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan
dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa
:91).
Pintu ketiga namanya Saqar, tempat
arang-orang shabi'in.Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5.Di dalam pintu
itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah
patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.
Tingkatan pintu neraka ini, terletak
di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang
artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS.
Al-Mudatstsir : 42)
Pintu keempat namanya Ladza,
berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi. Ladza
merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati
Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang
terbujuk rayuannya.Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka
Ladza ini.Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya.Tingkatan pintu neraka Ladza
ini diatasnya pintu neraka Saqar.
Dalam hal ini Allah telah berfirman : Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.
Dalam hal ini Allah telah berfirman : Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.
Pintu kelima namanya Huthamah,
tempat orang-orang Yahudi.Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3.Di
dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya.Pintu neraka
Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para
Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an
: "Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah
yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6).
Pintu keenam namanya Sa'ir,
merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati
oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya.Pintu neraka ini berada di atas
tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah
berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).
Selanjutnya Jibril terdiam karena
merasa segan kepada Rasulullah Saw.kemudian Rasulullah bertanya, "Kenapa
engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?"
Jibril menjawab : "Pintu ke
tujuh namanya pintu neraka Jahanam. Merupakan pintu neraka yang paling atas
(pertama). Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan
tidak tobat sampai mereka meninggal dunia.
KESIMPULAN
Berdasarkan
data-data yang kami kumpulkan, maka kami mendapatkan kesimpulan sebagai berikut
:
1.
Neraka merupakan tempat yang mengerikan
2.
Neraka hanya memiliki kesedihan dan
kesengsaraan di dalamnya
3.
Neraka memiliki 7 tingkatan.
4.
Neraka memiliki kedalaman yang bervariasi
pada setiap tingkatan
5.
Setiap tingkatan di neraka menampung orang
yang memiliki kesalahan
yang berbeda-beda